Hi Blogger,
Kali ini saya punya cerita yang bisa diambil pelajarannya dan insyaALLAH bisa bermanfaat bagi kita. :)
Kisah ini saya ambil dari buku adik saya "50 Cerita Islami terbaik untuk anak-anak" oleh Muhamad Yasir, Lc.
Ya, walaupun judulnya untuk anak-anak, tapi saya yakin cerita ini juga bermanfaat bagi orang dewasa jugaa. Karena hal yang terlihat sepele sebenarnya ternyata dapat memiliki dampak yang besar bagi kita nantinya, seperti bersyukur dan membantu orang lain walau sekecil apapun.
Ada tiga orang dari Bani Israil, yaitu si Belang, si Botak dan si Buta. Suatu waktu Allah ingin menguji mereka bertiga.
Malaikat bertanya, "Apa yang paling engkau inginkan dalam hidupmu?"
"Disembuhkan penyakitku dan diberikan kulit indah, agar orang tidak jijik melihatku", kata si Belang berharap.
Malaikat lalu mengusap si Belang dan tiba-tiba cacatnya hilang. Kulitnya bersih dan bercahaya.
Malaikat balik bertanya "Binatang apa yang paling menyenangkan hatimu?"
"Unta" jawabnya. Lalu malaikat memberinya unta hamil. "Semoga Allah memberkatimu atas apa yang engkau miliki", kata malaikat.
Setelah itu, malaikat mendatangi si Botak dan bertanya kepadanya "Apa yang engkau inginkan?"
"Rambut yang indah."
Malaikat lalu mengusap kepalanya dan tiba-tiba tumbuh rambut indah diatasnya. "Binatang apa yang paling menarik hatimu?"
"Sapi," jawab si Botak.
Malaikat lalu memberinya sapi hamil. "Semoga Allah memberkahi hartamu."
Terakhir malaikat mendatangi si Buta. Malaikat bertanya "Apa yang paling engkau inginkan?"
"Kembali melihat, hingga bisa melihat orang-orang," jawabnya. Malaikat lalu mengusap matanya dan tiba-tiba ia bisa melihat.
"Binatang apa yang menarik hatimu?"
"Kambing," jawabnya. Malaikat lalu memberinya kambing hamil dan mengucapkan salam perpisahan kepada si Buta.
Setelah sekian lama, binatang yang dimiliki ketiga hamba Allah itu beranak-pinak dengan cepat dan sehat. Tanpa terasa, jumlah hewan peliharaan mereka sudah banyak hingga memenuhi lembah tempat mereka masing-masing tinggal.
Dalam bentuk berbeda, malaikat kembali ditugaskan Allah mendatangi si Belang.
Malaikat berkata, "Aku orang yang malang, aku kehabisan bekal dalam perjalananku ini. Tidak ada yang bisa menyampaikan kepada tujuanku selain Allah dan engkau. Tolonglah aku."
"Urusanku sangat banyak. Aku tidak bisa memberimu apa-apa." kata si Belang.
"Sepertinnya aku pernah mengenalmu. Bukankah engkau dulu berpenyakit belang dan orang-orang jijik kepadamu? Bukankah dulu engkau orang miskin dan Allah memberimu rezeki."
"Kau keliru! Aku mewarisi harta ini dari nenek moyangku," balas si Belang.
"Jika engkau berdusta, Allah akan membuatmu seperti dahulu," kata malaikat sambil meninggalkan si Belang.
Kemudian malaikat mendatangi si Botak dan meminta bantuan, sebagaimana yang dilakukannya kepada si Belang. Tak berbeda, si Botak pun memberikan jawaban serupa. Malaikat hanya berkata, "Jika engkau berdusta, Allah akan membuatmu seperti dahulu."
Setelah itu, malaikat juga mendatangi si Buta. Malaikat pun menyampaikan permintaan serupa. Dengan tulus, si buta menjawab, "Sesungguhnya dahulu aku adalah orang yang buta. Lalu Allah mengembalikan penglihatanku. Ambillah apa yang engkau sukai dan tinggalkanlah apa-apa yang tidak engkau sukai karena semua ini titipan Allah,"
Malaikat yang menyamar itu berkata, "Aku malaikat yang ingin mengujimu. Allah senag kepadamu dan marah kepada kedua temanmu."
Hikmahnya adalah dalam hidup ini banyak ujian yang dihadapi manusia. Dan, seringkali ujian itu datang dengan tiba-tiba. Apa yang ada pada kita semuanya milik sang Pencipta yakni Allah. Dia akan mengambil sesuka-sukanya, kapan dan dimana saja Dia kehendaki.
Cerita diatas memberikan kita nasihat berharga bahwa segala sesuatu yang diberikan Allah hanyalah titipan sementara, suatu saat akan kembali kepadaNYA. Karena itu, kita harus rela dan ikhlas.
So, gimana guys?
Semoga kita bisa menerapkan hikmah dari cerita diatas dan termasuk ke dalam hamba yang disenangi Allah. :)
No comments:
Post a Comment