Saturday, February 2, 2013

Happy Mother's Day, Mom...


22 Desember...

Hari Ibu...



Masih ingatkah, saat Ibu mengajarkanmu untuk berbicara? menuntunmu mengucapkan satu patah kata saja, mengajarkanmu untuk menyusunnya menjadi suatu kalimat? Hingga kita bisa berbicara dengan lancar sampai begitu mudahnya kita membantah bahkan terkadang membentak?

Masih ingatkah, saat Ibu melarangmu untuk melakukan sesuatu yang sangat kamu inginkan? ingat? Pasti sampai kita merasa kalau Ibu tidak pernah mau mengerti apa yang kita inginkan... Sampai kita merasa kalau Ibu terkadang tak sejalan dengan pemikiran kita.

Masih ingatkah, saat Ibu mengajarkanmu tentang agama, tentang sikap dan sopan santun, bahkan tentang semua hal... Semua hal yang hanya bisa dilakukan oleh seorang Ibu.


Itu semua Ibu lakukan agar kita - anaknya, bisa selalu berbahagia walaupun terkadang kenyataan tak seindah keinginan kita. Tapi, apapun keadaannya, Ibu selalu dengan ikhlas menyayangi anaknya, memaafkan semua salah dan dosa kita dengan tulusnya, dan telah begitu sabar merawat dan membimbing kita. Semua itu Ibu lakukan tanpa meminta imbalan apapun. Bahkan kita terkadang merasa masih kurang, karena kita meminta terlalu banyak. Meminta terlalu banyak pengertian Ibu, pengorbanan Ibu, kemurahan hati Ibu, kasih sayang Ibu, Maaf Ibu, dan cinta Ibu yang tak akan habis selama hidupnya.

Ibu yang tak pernah lelah untuk selalu menjaga kita. Mendukung semua langkah kita, menemani kita saat kita jatuh dan terpuruk. Ibu yang mengenalkan kita kepada dunia karena dari rahimnya lah kita bisa hadir di dunia ini. Dalam rahimnya, kita pernah berlindung dan memulai kehidupan dengan campur tangan Tuhan melalui andil Ayah. 



Kemauan Ibu sangat sederhana; melihat kita berhasil dan bahagia dengan pilihan hidup kita. Meskipun terkadang dia harus bersikap keras dan menentang keputusan kita. Semua itu Ibu lakukan agar kita tidak terjerumus kedalam kesalahan yang mungkin akan berakibat fatal. Tapi yang kita lakukan adalah, menantangnya, menentangnya, dan menganggap kalau larangannya adalah suatu ketidakmengertiannya. Padahal yang sebenarnya adalah, kita yang tidak mengerti apa yang ada di hadapan kita. Tapi Ibu selalu tau, saat anak-anaknya membutuhkan perlindungan, penunjuk jalan dan nasihat.

Ibu selalu memberi kehangatan dalam setiap kehadirannya. Karena Ibu, tak pernah menghitung berapa pengorbanan yang telah dia berikan. Dan yang kita tau hanyalah; meminta Ibu berkorban untuk kita,  sebanyak-banyaknya. Tanpa tau caranya membalas semua pengorbanannya, tanpa tau cara membahagiakannya, tanpa tau bagaimana cara membuatnya tetap tersenyum. Bagaimanapun, Ibu selalu memberikan tau kita bagaimana rasanya memiliki seorang Ibu. Ya, sesimpel itu lah kehadirannya. Sesimpel itu juga caranya agar selalu ikhlas membahagiakan keluarga.

Ibu, adalah simbol kasih sayang keluarga tanpa batas. Bukan berarti Ayah kurang memberi kasih sayang. Tapi apa yang dilakukan Ibu adalah suatu hal yang tak ternilai harganya. Mulai dari mengandung kita, menjaga kita, membesarkan kita, dan mendidik kita. Mungkin jika semua hal di dunia ini bisa dia berikan untuk membahagiakan kita, pasti akan diberikannya. 

Terima kasih Ibu...

Selamat hari Ibu mama,
Semoga Allah selalu melindungi langkahmu, kemanapun langkah mama untuk berbahagia. Aku nggak akan pernah bisa membalas semuanya. Semua pengorbanan dan ketulusan mama, keikhlasan membesarkan aku dan semua kasih sayang yang mama berikan, sampai aku merasa begitu beruntung punya Ibu seperti mama. Memiliki mama adalah hadiah yang tak ternilai harganya disetiap hari aku. Hehe.

Love you, Mama.
Maaf untuk semua ketidakmengertianku, untuk semua kekurangajaranku, dan untuk semua kesalahanku.


No comments:

Post a Comment