Bener Nggak Siihh?

Kamu tau gimana caranya menunjukkan perhatian dan rasa kasih sayang kepada orang yang kita sayangi?

Apakah dengan cara melarang-larangnya melakukan ini itu? dengan cara menyuruhnya untuk pulang kerumah sebelum jam 6 sore? apa dengan cara memberinya sejuta ucapan manis yang bisa menghanyutkan orang yang kita sayang itu? apa dengan memberinya hadiah-hadiah berupa barang yang dia inginkan? apa dengan selalu menuruti kata-katanya? apa dengan menunjukkan sikap protektif dan memiliki yang kita punya? apa dengan selalu menyuruhnya untuk mengikuti kemauan kita selalu?

Jawabannya nggak selalu seperti itu kan? Kadang kita merasa sudah melakukan hal yang paling benar untuk menunjukan rasa sayang dan perhatian kepada orang yang kita sayangi, entah itu untuk anak, orang tua, atau bahkan pacar? Hmmm, padahal terkadang apa yang kita berikan kepada mereka terlalu berlebihan kalo kita mau melihatnya dari kacamata orang lain. Tapi kalo nggak, pasti perasaan dan terutama EGO kita bilang kalo apa yang udah kita lakukan untuk menunjukan rasa sayang dan perhatian itu wajar-wajar aja dan memang udah seharusnya seperti itu.

Padahal nggak seharusnya kayak gitu kan?

Merasa atau sadar nggak sih kalo kadang sikap kita yang seperti itu bisa bikin orang yang kita sayang malahan merasa terkekang dan terbebani dengan segala perhatian kita? Iya, mungkin maksud kita baik. Tapi apa yang kita pikir baik belum tentu baik juga kan buat orang lain? Dan kalo kita bisa pahami apa yang dirasakan orang itu kalo kita ada di posisi dia? Pasti kamu bakalan jawab kalo kamu ngerasa kesel dengan perhatian yang berlebihan dan jadi bete? Karena pada dasarnya apapun yang berlebihan nggak akan membawa manfaat alias sia-sia. Hehe (sok tau ya? iya... maaf ya? :) ... ). Salah-salah mereka bisa menganggap bentuk perhatian dan kasih sayang kita sebagai kekangan dan malahan memberontak jika perasaan terkekang mereka sudah dalam level akut (hehe, lebay ya? emang).

Kalo menurut saya sih sederhana aja...

Hehe.

Just give them a normal dose of affection, simple right? Jangan berlebihan, jangan menuruti ego kita sendiri dan yang paling penting beri mereka kepercayaan untuk melakukan apa yang mereka ingin lakukan selama itu positif, terus jangan lupa untuk tidak mendengarkan pikiran-pikiran negatif yang sering seliweran di otak kita : takut kenapa-napa lah, takut beginilah, takut begitu lah? Cobalah untuk berusaha sedikit lebih keras menjadi orang yang berpikiran positif.

Kalo menurut kamu? gimana?