Saturday, February 2, 2013

100% Bohong atau Jujur?


The worst part of being lied to is when you realize you believed it

Pernah ngerasa dibohongi? Apa yang kamu pikirin pas kamu tau kalo kamu dibohongi?
Emosi, itu pasti. Berusaha menerima kenyataan, itu harus. Berpikir untuk memahami alasan si pembohong, pikir-pikir dulu. Memutuskan untuk memaafkan, aduuh males banget.


Ada yang bilang, kalo white lie nggak masalah. Kan maksudnya baik. Tetep, itu suatu bentuk kebohongan. Tapi, nggak ada orang jaman sekarang yang bener-bener jujur 100%. Kejujuran 100% itu cuma punya nabi. Sarkastis mungkin. Cuma memang itu fakta yang saya tangkep. Setiap orang punya alasan tersendiri untuk berbohong. Entah alasannya baik atau dengan maksud tertentu. Dan bodohnya adalah saat kita dibohongi, kita percaya dengan ucapannya. Kayak quote diatas, bagian terburuk dari dibohongi adalah saat kamu sadar kalau kamu mempercayainya. Dan itu beneran bikin kita keliatan kayak orang yang bener2 bodoh. 

Untuk antisipasi atau sekedar pelajaran aja nih, saya googling artikel tentang gimana caranya mengetahui kebohongan seseorang melalui bahasa tubuh yang tanpa kita sadari adalah petunjuk kalo kita sedang berbohong.

  1. Ketahuilah cara dia biasanya berbicara.
  2. Perhatikan tekanan-tekanan dalam pola bicaranya.
  3. Lihatlah beberapa pertanda atau gesture (gerak-gerik) yang khusus.
  4. Mengurangi atau menghilangkan informasi yang disampaikan.
  5. Baru, bertanya pada orang yang kamu duga berbohong.
  6. Terakhir, bisa pakai intuisi.

atau ada juga yang lebih mudah buat kamu pahami di link ini ;) http://justmyhobby.wordpress.com/2010/02/28/cara-untuk-melihat-kebohongan-seseorang/

Dibohongi memang nggak enak, tapi pada suatu waktu kita bakal ketemu dengan saat-saat kita nggak punya pilihan lain selain berbohong. Mungkin bukan nggak punya, tapi pilihan yang ada sangat terbatas dan beresiko tinggi. Dan satu-satunya yang mungkin bisa di toleransi adalah dengan melakukan kebohongan. Jadi, yang saya percaya sekarang di pikiran saya adalah, nggak ada orang yang bisa jujur 100%. Dari situ, pikiran saya berkembang ke arah yang agak sedikit negatif. Hehe. Karena nggak ada orang yang bisa jujur 100%, so, nggak ada orang yang bisa dipercaya sepenuhnya. Tapi, nggak ada manusia yang sempurna. Saya pun begitu. :D



Ini cuma pendapat saya aja sih.. Hehe. Kalo kamu? 



Cheers,


Lina

Keluarga, Cerita Yang Kekal...



Keluarga, cerita yang kekal... Cerita tentang satu rangkaian cinta dan kasih. Mungkin indah bagi sebagian orang, dan nggak bagi yang lain. Keluarga memiliki arti tersendiri untuk masing-masing orang. Satu hal yang pasti, keluarga adalah tempat kita memulai suatu kehidupan setelah terlahir di dunia ini. Ada yang bilang, keluarga adalah harta yang paling berharga. Harta pertama yang nyata yang kita miliki tanpa ada akad untuk menegaskannya. Hanya keluarga, tak ada yang lain. 

Keluarga, cerita yang kekal... Cerita tentang bayangan dan kesetiaan. Nggak selalu untuk semua orang. Tapi buat mereka yang benar-benar merasakan arti mencintai dan dicintai oleh keluarga. Ada yang bilang, mereka adalah bayangan diri kita. Mengikuti bagaimana pergerakan kita, kemanapun kita melangkah. Apakah cepat, apakah lambat. Apakah terik, ataukah mendung. Bayangan itu sangat nyata saat terik datang tanpa terbendung teduh. Dan saat mendung datang, bayangan itu bisa memudar ketika kita nggak segera mencari tempat terang yang menghasilkan bayangan. 

Keluarga, cerita yang kekal... Cerita saat kita kelelahan mengikuti irama dunia. Katanya, keluarga adalah rumah. Rumah yang memiliki banyak arti. Rumah adalah tempat kita pulang. Tempat kita berlindung. Rumah adalah tempat kita melepas lelah setelah kebingungan mencari jati diri. Rumah adalah tempat kita menemukan keaslian diri kita. Dimana kita nggak perlu menutup-nutupi kekurangan kita. Ya.. itulah artinya keluarga.


Keluarga, cerita yang kekal... Cerita tentang kekuatan dan kepercayaan. Kekuatan untuk memberikan semangat saat kita terjatuh untuk kembali bangkit dan menatap dunia penuh percaya diri. Kekuatan untuk menaungi sisi rapuh kita. Ada kepercayaan, kepercayaan untuk mendukung cita-cita dan jalan hidup yang telah kita putuskan. Percaya saat dunia menjauh dan menjatuhkan pendapatnya saat kita tak sengaja tersandung kerikil tajam. Karena hidup, nggak selalu seperti keinginan kita. 


Tapi, keluarga nggak hanya disatukan dengan kentalnya darah yang mengaliri tiap jengkal tubuh kita. Keluarga adalah orang-orang yang bisa menjadi rumah kita. Tempat kita berbagi keluh kesah, ketidakmengertian dan segala kerumitan hidup. Keluarga adalah orang yang selalu berada disamping kita. Saat tertawa, bahagia, sedih, bahkan terpuruk. Keluarga, tempat kita bisa membagi mimpi. Sejelek-jeleknya mimpi. Nggak ada yang perlu ditutupi. Karena keluarga, adalah separuh diri kita.

Keluarga adalah orang-orang yang bisa merasakan kesakitan kita. Yang bisa merasakan setiap detail luka kita. Seperti satu bagian tubuh yang saling melengkapi, yang saling merasakan sakit jika salah satu bagian tubuh itu sakit. Selekat hubungan jantung dan pembuluh nadi. Sesederhana menjelaskannya, sesederhana kita memahami arti keluarga.

Ikatan cinta dan kasih sayang yang membentuk sebuah keluarga, lebih berharga daripada sekedar ikatan darah. Karena darah hanya perantara yang tidak memiliki rasa. Sesuatunya akan lebih nyata dengan ikatan cinta dan kasih sayang walaupun tak ada darah sebagai perantara. Disitulah kita menemukan keluarga kita. Sesederhana kita mengalirkan cinta dan kasih sayang kepada orang-orang yang mengerti, memahami, tulus, dan begitu ikhlas menjadi bagian dari diri kita yang nggak pernah sempurna.

Keluarga, adalah hadiah terindah Tuhan untuk kita. Walaupun ada yang terpecah, percayalah ada hikmah dibaliknya yang akan membantu kita menemukan arti kebahagiaan dalam sebuah ikatan keluarga...




Cheers,


Lina

Orang Ketiga, Salahkah?



Posting blog saya kali ini terinspirasi dari beberapa cerita yang saya baca. Tentang orang ketiga dalam suatu hubungan. Hehe. Hmmm, berat? Sepertinya... Let's see! ;)

Mungkin banyak yang menganggap adanya kehadiran orang ketiga adalah petaka dalam suatu hubungan dua orang yang saling mencintai dan sudah dalam tahap serius untuk menuju ke jenjang pernikahan. Pokoknya, apapun yang merusak hubungan itu semuanya adalah karena kesalahan orang ketiga. Terkadang, kita nggak mau berkaca kepada situasi. Karena pada dasarnya otak kita sudah menjudge berbagai hal negatif kepada orang ketiga. Apapun itu, tanpa melihat dari berbagai sisi dan nggak mau menerima alasan yang dilontarkan. 

Memang, nggak bisa dipungkiri kalau ada orang-orang yang senang menjadi pihak ketiga tanpa tujuan yang jelas. Dengan alasan, cuma mau have fun, menikmati hidup, mencari tantangan, atau cuma mau main-main. Kalo alasan nya itu sih, kita sah-sah aja untuk menjudge kalo perilaku dan sikap mereka negatif sebenar-benarnya. Maksudnya, pure cuma mau merusak hubungan orang. Atau ada tujuan khusus, bisa aja pihak ketiga ini adalah pihak yang jadi korban karena hubungan kita. Tanpa kita sadar, tanpa kita sengaja. Semua itu mungkin-mungkin aja kan? Apapun bisa dilakukan sama orang yang sakit hati. Kayak kata orang-orang mungkin ya.. "Cinta ditolak, dukun bertindak". Ehehehehe. Bisa jadi kan? 

Tapi, pernah nggak, kita liat dari sudut pandang lain? Misalnya, si orang ketiga adalah orang dari masa lalu pasangan kamu. Yang belakangan baru kamu tau kalo si orang ketiga ini sebelumnya adalah pacar pasangan kamu. Berhubung, misalnya; kamu dan pasangan kamu adalah hasil perjodohan para orang tua yang kalian nggak bisa tolak bagaimanapun alasannya. Jadilah si orang ketiga ini yang mundur. Apa pernah terpikir sama kamu kalau sebenarnya yang menjadi korban dalam hubungan tersebut adalah si pacar pasangan kamu sekarang yang hitungannya sekarang adalah orang ketiga? Apa pernah terpikir kalo posisi dia sangat sulit? Dan saat pasangan kamu ini nggak siap untuk meninggalkan si pacarnya ini, jadilah mereka berhubungan di belakang kamu. Pertanyaannya sekarang adalah, bisakah kamu menyalahkan orang ketiga sementara kita nggak tau kan perasaan dia yang sebenarnya? Perubahan hidupnya setelah hubungannya dengan pasangan kamu sekarang beralih konteks dari pacar resmi jadi "selingkuhan"? 


Di kasus lain, misalnya pasangan kamu ini pernah nolong seseorang dan orang yang ditolong ini merasa punya hutang budi atau bahkanhutang nyawa sama pasangan kamu. Yang pada akhirnya, orang itu rela ngasih apapun untuk membalas budi. Pastinya masih dalam konteks positif ya. Tapi, lama kelamaan si orang ini merasa tergantung sama pasangan kamu atau bahkan bisa jadi, jatuh cinta. Sedangkan orang ini tau kalo pasangan kamu udah punya pacar; yaitu kamu, dan bahkan kenal juga. Lalu pasangan kamu juga merasakan hal yang sama. Apakah orang ini salah sebagai orang ketiga? Menurut saya sih, dibilang salah ya iya. Karena posisinya si orang ketiga ini udah tau kalo pasangan kamu ini udah punya pacar. Untuk sekedar balas budi, seharusnya si orang ketiga ini bisa mengatur perasaannya dan memposisikan dirinya sebagai kamu sebagai bentuk pengendalian perasaannya. Tapi nggak sepenuhnya salah. Karena mungkin dia nggak bermaksud seperti itu. Semua bisa karena terbiasa kan? Perasaan itu ada tanpa bisa dicegah. Tapi, selalu ada pilihan untuk setiap permasalahan. 

Kita selalu nggak pernah tau apa yang ada di pikiran seseorang, apa yang ada di hati orang lain. Yang kita bisa adalah menebak. Mengira-ngira apa yang mungkin di pikirkan orang lain terhadap suatu hal, terhadap orang lain, atau bahkan terhadap sikap dan kepribadian yang melekat di diri kita. Perasaan datang tanpa bisa dicegah. Kita nggak tau kapan datangnya atau bakalan dateng untuk orang yang tepat. Kalo kata temen saya, kadang perasaan itu hadir di saat yang tepat pada orang yang salah. Bisa juga, hadir di saat yang salah untuk orang yang tepat. Tapi, kita bisa memilih mana yang baik dan mana yang benar. Begitu juga dengan apa yang terjadi sama orang ketiga. Jadi, kita nggak bisa seenaknya aja menjudge kalo semua orang yang menjadi orang ketiga dalam suatu hubungan itu selalu salah. Karena kita nggak ada dalam situasi yang mereka hadapi.

Yang menjadi orang ketiga pun belum tentu bersenang-senang di atas penderitaan kamu. Karena pada dasarnya mereka juga bingung berada dalam ketidakpastian. Berada dalam tekanan karena capek menanggung penilaian negatif orang lain tentang mereka. Padahal mereka nggak mengharapkan untuk tiba-tiba menjadi orang ketiga.Belum tentu dia akan merebut pasangan kamu. Karena memutuskan itu butuh keyakinan hati dan kejernihan pikiran yang bergantung pada waktu. Jadi, yang kamu perlu lakukan adalah mawas diri. Menempatkan diri kamu pada situasi orang lain bisa membantu untuk menerima sikap dan pilihan hidup orang tersebut.


Jadi, apakah menjadi orang ketiga selalu salah?
Saya kembalikan lagi ke kamu guys.. Hehe. Karena tiap orang punya sikap masing-masing dalam memutuskan suatu perkara.


Cheers,

Lina

Ayah, Dalam Diamnya...



Banyak yang bilang...
Ayah berpikir dalam diamnya.
Ayah menahan rasa kesal dalam diamnya.
Ayah bangga pada kita, dalam diamnya.
Ayah menyimpan semua beban hidup dalam diamnya.
Ayah menyayangi kita dalam diamnya.

Ya, ada yang bilang begitu. Dan aku percaya. 
Dalam diamnya, bukan berarti Ayah tidak memikirkan kita, masa depan kita, bahkan kebutuhan kita sampai sedewasa ini. 
Dalam diamnya, bukan berarti Ayah tidak menyayangi kita. Tapi Ayah selalu menginginkan yang terbaik untuk hidup kita. 
Dalam diamnya, bukan berarti Ayah tidak bangga pada apa yang telah kita dapatkan. Tapi Ayah hanya menjaga agar kita tidak menjadi manusia dengan rasa sombong yang luar biasa. 
Dalam diamnya, bukan berarti Ayah tidak memiliki beban. Tapi Ayah hanya tidak ingin menyusahkan kita. 

Ya, Ayah hanya ingin merasakan dan memikul bebannya sendirian. Karena Ayah, sayang kita.

Saat kita begitu banyak melakukan kesalahan, Ayah selalu memaafkan. 
Ayah selalu menerima permintaan maaf dan penyesalan kita. Yaah, apapun itu. 
Ayah tidak pernah mencatat semua pengorbanannya untuk kita, tapi ia selalu mengingat masa-masa kita mulai tumbuh dan memberikan kita keberuntungan karena memiliki saat-saat kenangan itu bersamanya. 
Sebab cinta dan ketulusan Ayah, selalu mengalir sebagaimana aliran darah yang mengalir bersamaan dengan degup jantung dalam tubuh kita. 
Yaa, sebesar itulah cinta Ayah. Tak terhitung, seringkali tak kita sadari, tapi menghangatkan kehidupan.

Sebelum terlambat, berlari lah dan hampiri Ayahmu...
Meminta maaflah atas semua kesalahanmu dan peluk dia...
Katakan bahwa "Aku Sayang Ayah"...

Satu kalimat sederhana yang bermakna ribuan jawaban atas pengorbanan Ayah terhadapmu.
Satu kalimat sederhana yang bisa sedikit meringankan bebannya.
Satu kalimat sederhana yang bisa memberikan senyum diwajahnya...
Satu kalimat sederhana...

Sesederhana ketulusannya, membesarkan dan merawat kita...

Dialah, AYAH...


Zona Nyaman


Yup yuuuup...
Posting saya kali ini tentang zona nyaman.

Kayak apa sih zona nyaman kamu?
Bertelur dikamar seharian, atau mencari tempat sepi yang tenang untuk menyendiri dan mengistirahatkan pikiran, atau hidup tanpa beban dan masalah yang menuntut kita untuk selalu waspada, atau justru mencari tempat aman dengan orang-orang disekeliling kita yang kita tau akan selalu melindungi kita?
Yang mana?



Zona nyaman deskripsi saya adalah hidup tanpa beban dan masalah yang artinya keadaan stabil dan normal-normal aja. Tapi as we know, nggak ada perjalanan hidup yang bisa mulus-mulus aja kan? Hhe. Setiap jalan yang kita lalui pasti menyimpan rahasianya tersendiri. Sampai kadang rasanya kita terlalu terkejut dan merasa semua itu adalah jebakan atau bahkan musibah. Iya nggak sih? Dan semua itu bisa menyeret paksa kita untuk keluar dari zona nyaman yang selama ini kita miliki.

Hidup dalam keadaan yang stabil atau "sangat stabil" sangat menyenangkan kan? Tapi terkadang Tuhan menuntun kita sesuai jalan yang harus kita tempuh masing-masing. Mungkin dengan sedikit masalah kita bisa berlatih menjadi seseorang yang kuat dan nggak gampang menyerah. Bukan sedikit, mungkin banyak. Kalo dipikir-pikir lagi, hidup dalam zona nyaman terus menerus agak membosankan. Karena yang kita tau cuma itu-itu aja. 

Terkadang kita juga merasa kalau masalah atau beban yang datang silih berganti, atau malah datang bertubi-tubi adalah sesuatu yang memuakkan, yang bahkan sangat melelahkan. Hingga kita terpikir untuk menyerah, untuk melepaskan semua beban itu dengan cara yang lain. Saat putus asa, apapun bisa terpikirkan kan? Saat itu adalah saat kita lengah menjaga keyakinan kita kalau Tuhan sudah menunggu kita di pintu kebahagiaan yang lain. Yang perlu kita jangkau dengan usaha dan perjuangan yang panjang, dengan begitu banyak pengorbanan, dan segala yang kita punya.

Saat kita rindu dengan zona nyaman kita, saat kita rindu dengan kebahagiaan tanpa rasa sakit dan kata lelah. Saat itulah kita terlupa kalau semua beban ini adalah rangkaian lika-liku perjalanan dalam peta hidup kita.

Terlalu lama berada di zona nyaman membuat kita gampang untuk menyerah, membuat kita lupa kalo nggak selamanya orang-orang di sekeliling kita selalu punya waktu untuk melindungi kita. Karena hidup adalah tentang timbal balik. Atas perbuatan kita, atas kehidupan kita, dan atas kehidupan orang lain.

Happy Mother's Day, Mom...


22 Desember...

Hari Ibu...



Masih ingatkah, saat Ibu mengajarkanmu untuk berbicara? menuntunmu mengucapkan satu patah kata saja, mengajarkanmu untuk menyusunnya menjadi suatu kalimat? Hingga kita bisa berbicara dengan lancar sampai begitu mudahnya kita membantah bahkan terkadang membentak?

Masih ingatkah, saat Ibu melarangmu untuk melakukan sesuatu yang sangat kamu inginkan? ingat? Pasti sampai kita merasa kalau Ibu tidak pernah mau mengerti apa yang kita inginkan... Sampai kita merasa kalau Ibu terkadang tak sejalan dengan pemikiran kita.

Masih ingatkah, saat Ibu mengajarkanmu tentang agama, tentang sikap dan sopan santun, bahkan tentang semua hal... Semua hal yang hanya bisa dilakukan oleh seorang Ibu.


Itu semua Ibu lakukan agar kita - anaknya, bisa selalu berbahagia walaupun terkadang kenyataan tak seindah keinginan kita. Tapi, apapun keadaannya, Ibu selalu dengan ikhlas menyayangi anaknya, memaafkan semua salah dan dosa kita dengan tulusnya, dan telah begitu sabar merawat dan membimbing kita. Semua itu Ibu lakukan tanpa meminta imbalan apapun. Bahkan kita terkadang merasa masih kurang, karena kita meminta terlalu banyak. Meminta terlalu banyak pengertian Ibu, pengorbanan Ibu, kemurahan hati Ibu, kasih sayang Ibu, Maaf Ibu, dan cinta Ibu yang tak akan habis selama hidupnya.

Ibu yang tak pernah lelah untuk selalu menjaga kita. Mendukung semua langkah kita, menemani kita saat kita jatuh dan terpuruk. Ibu yang mengenalkan kita kepada dunia karena dari rahimnya lah kita bisa hadir di dunia ini. Dalam rahimnya, kita pernah berlindung dan memulai kehidupan dengan campur tangan Tuhan melalui andil Ayah. 



Kemauan Ibu sangat sederhana; melihat kita berhasil dan bahagia dengan pilihan hidup kita. Meskipun terkadang dia harus bersikap keras dan menentang keputusan kita. Semua itu Ibu lakukan agar kita tidak terjerumus kedalam kesalahan yang mungkin akan berakibat fatal. Tapi yang kita lakukan adalah, menantangnya, menentangnya, dan menganggap kalau larangannya adalah suatu ketidakmengertiannya. Padahal yang sebenarnya adalah, kita yang tidak mengerti apa yang ada di hadapan kita. Tapi Ibu selalu tau, saat anak-anaknya membutuhkan perlindungan, penunjuk jalan dan nasihat.

Ibu selalu memberi kehangatan dalam setiap kehadirannya. Karena Ibu, tak pernah menghitung berapa pengorbanan yang telah dia berikan. Dan yang kita tau hanyalah; meminta Ibu berkorban untuk kita,  sebanyak-banyaknya. Tanpa tau caranya membalas semua pengorbanannya, tanpa tau cara membahagiakannya, tanpa tau bagaimana cara membuatnya tetap tersenyum. Bagaimanapun, Ibu selalu memberikan tau kita bagaimana rasanya memiliki seorang Ibu. Ya, sesimpel itu lah kehadirannya. Sesimpel itu juga caranya agar selalu ikhlas membahagiakan keluarga.

Ibu, adalah simbol kasih sayang keluarga tanpa batas. Bukan berarti Ayah kurang memberi kasih sayang. Tapi apa yang dilakukan Ibu adalah suatu hal yang tak ternilai harganya. Mulai dari mengandung kita, menjaga kita, membesarkan kita, dan mendidik kita. Mungkin jika semua hal di dunia ini bisa dia berikan untuk membahagiakan kita, pasti akan diberikannya. 

Terima kasih Ibu...

Selamat hari Ibu mama,
Semoga Allah selalu melindungi langkahmu, kemanapun langkah mama untuk berbahagia. Aku nggak akan pernah bisa membalas semuanya. Semua pengorbanan dan ketulusan mama, keikhlasan membesarkan aku dan semua kasih sayang yang mama berikan, sampai aku merasa begitu beruntung punya Ibu seperti mama. Memiliki mama adalah hadiah yang tak ternilai harganya disetiap hari aku. Hehe.

Love you, Mama.
Maaf untuk semua ketidakmengertianku, untuk semua kekurangajaranku, dan untuk semua kesalahanku.


Just Look Around You!


Pernah merasa nggak beruntung terlahir sebagai diri kamu?


Pernah merasakan sepertinya lelah sekali menjadi diri kita. Lelah saat keadaan tidak mendukung kita dan malah membuat hidup kita terasa semakin sulit. Dan saat kita merasakan itu semua, rasanya dunia jungkir balik berputar-putar tak tentu arah. Terkadang melihat kehidupan orang lain itu rasanya menyenangkan dan kita mulai membandingkannya dengan apa yang kita dapatkan dan jalani sekarang. Yaa, kayak kata pepatah yang bilang kalo rumput tetangga itu terlihat lebih hijau dari rumput kita sendiri.

Saat kita merasa sangat putus asa dan hampir menyerah, semua pikiran itu berkelebat dan kadang membuat kita menyesal sudah terlahir di dunia. Lebay? Tapi memang  itu yang terjadi. Hehe. Merasa kalo kita terlahir di tempat yang salah, merasa sangat tidak beruntung karena nasib dan takdir kita, merasa kalo hidup ini hanya ditakdirkan bahagia untuk sebagian orang, dan merasa sangat terpuruk setelah semua pikiran itu menjadi satu dan berusaha meluruhkan pikiran positif kita yang entah nyasar kemana.

Yaa, saat itulah kita nggak bisa berpikiran jernih. Dan saat itulah yang kita butuhkan hanya semangat dan support dari orang-orang yang kita sayangi dan menyayangi kita. Kembali berpikir positif kalo kita masih punya orang-orang yang menyayangi kita dengan tulus apa adanya, dan nggak banyak menuntut atas apa yang bisa kita raih dan berikan. 


Yaa, merekalah semangat itu. Orang-orang yang menyayangi kita.

Nggak perlu mencari seribu alasan lain untuk bangkit dari keterpurukan dan rasa ketidakberuntungan. Karena Tuhan sudah dengan sangat baiknya mengirimkan kita orang-orang itu. Berterima kasihlah...

Pikirkan juga tentang apa yang sudah kita dapatkan selama ini. PIkirkan semua keberuntungan yang telah kamu miliki. Membandingkan keadaan kita dengan orang lain sah-sah aja. Tapi nggak untuk membuat kita merasa sial dan jauh dari keberuntungan. Just look around you, there's a lot of people who wants to be like you... Ya! banyak orang yang mau menjadi seperti kita. Karena apa yang tampak diluar belum tentu mencerminkan keadaan kita sebenarnya kan?

Terlahir menjadi diri kita adalah anugerah... Karena kita sudah diberi kesempatan untuk merasakan indahnya dunia. Terlahir dalam keluarga yang tidak utuh, atau dalam keluarga kurang mampu, atau keluarga kaya raya, atau keluarga yang penuh dengan kekerasan, atau bahkan keluarga yang kamu nggak kenal sekalipun, itu semua sudah diatur oleh Tuhan. Tapi satu hal yang pasti adalah, nggak selamanya kesedihan dan kesialan menimpa kita, dan nggak semua kebahagiaan yang ada didunia ini cuma mampir untuk sebagian orang. Percayalah, Tuhan sudah membaginya dengan rata. Membaginya dengan adil. 



Once again, Just look around you!
Karena cuma dengan melihat sekitar kita bisa merasakan keberuntungan kita tentunya dengan pikiran positif. Belajar menjalani hidup dengan keikhlasan dan rasa syukur. Belajar untuk selalu berpikiran positif, belajar untuk menerima apapun yang terjadi, belajar memaafkan kesalahan, dan belajar untuk menjadi diri sendiri. Karena apapun yang Tuhan takdirkan untuk kamu yang terpenting adalah maksudNYA. Yaa, nggak semua peristiwa buruk yang menimpa kamu adalah kesialan. Karena Tuhan sudah menyiapkan kebahagiaan dibaliknya. 

Karena pelangi akan datang selalu setelah hujan reda. Dan sadari kalau hidup ini indah... :)

So, Just look around you... And think that God always gives you everything without asking anything in return.

Untuk Ayahku Yang Aku Rindu...Aku Sayang Ayah.


Kamu pernah nonton film nemo ini kan? :)




Apa kamu masih inget masa kecil kamu?
Saat ayah kamu ngajarin kamu untuk belajar mandi sendiri? Saat ayah kamu ngajarin kamu untuk naik sepeda? Saat ayah kamu nganterin kamu pas hari pertama sekolah atau hari-hari lain saat kamu benar-benar merasa beruntung karena telah memiliki ayah? Saat ayah kamu ngajarin gimana caranya melakukan hal-hal untuk menjaga diri sendiri? Saat ayah kamu ngajarin kamu untuk bisa bertahan hidup? Atau saat ayah kamu ngajarin kamu tentang semua kebaikan yang harus kamu lakukan?

Masih ingatkah? 

Yaa, film ini ngingetin saya sama semua hal itu. Betapa beruntungnya saya memiliki ayah yang bisa mengajarkan saya berbagai hal. Walaupun setelah mulai dewasa seperti sekarang ini kadang-kadang kita merasa paling benar sendiri, ayah selalu pada tempatnya untuk mengingatkan kita. Walaupun begitu banyak pertengkaran dan selisih pendapat, ayah selalu memaafkan anak-anaknya. 

Mungkin kita sudah terlalu banyak merepotkan dan menyakiti hati ayah. Dengan atau tanpa kita sadari, Ayah selalu dengan setia menanti anaknya untuk kembali seperti dulu. Saat mereka selalu menggendong kita dan menuruti semua rajukan kita. Ayah selalu dengan setia menanti anaknya untuk datang kepadanya, dan memaafkan semua kesalahan kita. Ayah akan selalu menunggumu pulang dan menghabiskan waktu bersama walaupun hanya sebentar. Mungkin hanya beberapa menit, tetapi yang terpenting adalah kita bisa hadir untuknya.

Karena tak ada yang lebih dirindukan oleh seorang Ayah kecuali anaknya yang bisa berada dalam dekapannya. Anak yang mungkin suatu saat kelak bisa ia banggakan, anak yang suatu saat kelak akan menjadi tempatnya bersandar saat ia sudah lelah berkejaran dengan waktu. Anak yang suatu saat kelak menjadi pelipur lara hatinya. Ya, kita... Anaknya.



Ayah adalah sosok yang menggambarkan perjuangan dan keikhlasan untuk selalu memperjuangkan keluarganya. Yah walaupun sosok ayah nggak sebesar figur Ibu, tapi ayah tetap sosok penting yang harus dikenal oleh semua anak. Karena hanya ayah yang bisa mengajarkan tentang artinya bertahan hidup dan menjaga diri sendiri. Karena ayah tau, sampai mana kita akan tumbuh dan berkembang dengan selalu menjaga kita dan memastikan kalau kita mengambil pilihan yang tepat. Sosok ayah juga nggak pernah bisa digantikan dengan hanya mengenal sosok ibu.

Dan untuk teman terbaikku yang telah menjadi Ayah, semoga bisa menjadi Ayah yang baik bagi putra-putrinya kelak. Percayalah dengan takdir Tuhan. Karena pada dasarnya semua itu akan membawa kamu ke akhir yang sepadan dengan semua perjuangan kamu. Dan nggak ada perjuangan yang akan berakhir sia-sia. Jangan pernah menyerah untuk mewujudkan peran kamu sebagai Ayah yang baik. Karena aku yakin, kamu pasti jadi ayah yang baik dan bisa membimbingnya kelak. Sampai kamu mendengarnya berkata "Aku, sayang Ayah." dengan bibir mungilnya.

Terima kasih karena walaupun tanpa sengaja kamu sudah mengingatkan aku pentingnya peran Ayah. Ayah yang selama ini aku rindukan untuk melewati momen pentingku kembali bersamanya. Ayah yang mungkin selama ini jarang aku rindukan. Kamu menyadarkan aku untuk selalu menghargai usaha ayahku, apapun itu untuk membuatku merasa beruntung telah memiliki ayah. Thank you my dearest buff... 




Cheers,

Lina

Abstrak



Kita berkenalan. Selayaknya orang yang berteman, pertemanan kita nyaris sangat nyata. Aneh rasanya, merasa nyata pada seseorang yang tak nyata ada dalam hidupku… Ya, kamu tak nyata tapi ada. Pertemanan ini, aku nyaman berada di dalamnya.

Karena aku bisa bebas bercerita semauku. Bebas untuk menyatakan pendapatku tentang hidupku, tentang hidupmu, tentang keputusanmu, tentang apa saja… dan menjadi sahabat, walaupun kita tak pernah bertatap muka.

Ya, kita belum pernah bertemu. Tapi persahabatan kita bertahan lama… Berbicara tentangmu adalah bicara tentang keberanian, spontanitas, apa adanya dan seseorang dengan daya ledak yang tinggi.

Sesaat mengenalmu, aku bingung. Karena kamu menyadarkan aku kalau hidup terlalu indah untuk dilewatkan dengan hanya berjalan ditempat yang lazim. Hingga hanya bosan dan jenuh yang bisa ditemui. Katamu, “hiduplah sesukamu”. Karena hidup bisa memaklumi kita…

Kamu dan aku begitu berbeda. Biacara tentangku adalah bicara tentang peraturan dan keteraturan, kekangan, konservatif dan selalu berusaha untuk menyenangkan semua orang. Kamu tau itu? Berusaha menyenangkan semua orang membuatku amat sangat lelah.

Dan bicara tentang persahabatan kita, adalah bicara tentang kepedulian dan pemahaman… Peduli bagaimana kamu dan hidupmu, peduli bagaimana aku dan hidupku. Memahami apapun pikiranmu, walaupun jalannya tak pernah aku mengerti. Mencobanya pun aku tak sampai. Karena kita berlawanan. Tapi itulah yang membawa persahabatan kita sampai sekarang.

Saat aku sudah berusaha menikmati hidupku,
Saat kamu sudah tau apa artinya tanggung jawab,
Saat aku sudah bisa mengerti arti kebebasan,
Saat kamu sudah bisa mengerti arti kedewasaan,
Saat kita bisa merasakan kesedihan satu sama lain…

Ya, saat ini.
Saat aku berterima kasih pada Tuhan karena telah mengenalkanku padamu. Memberiku orang gila yang selalu memandang hidup itu “selalu menyenangkan”, walaupun masalah sudah antri menerjang.

Dear sahabatku, suatu saat kita pasti bertemu.












Dan semoga Tuhan mendengar ini:
Dear God, thanks for gave me someone who teach me how to enjoying my life. So I can be thankfull to you for creating me. Please blessed him in everyways that he choose. Guide him to your way.
Amin.
:)

Cheers,


Lina

Umur dan Menjadi Dewasa... :)


Bicara tentang umur pasti menyangkut tentang kedewasaan seseorang. Iya kan? Iyalah, karena semakin umur kita bertambah, semakin kita dituntut untuk bersikap dan berperilaku secara dewasa. Terutama dalam mengambil setiap keputusan yang menyangkut hidup kita atau bahkan masalah-masalah kecil yang bakalan bisa jadi besar kalo kita nggak bisa bersikap dewasa. Sok tua dan sok tau banget ya sayanya? Hehe.

Hmm, bertambahnya umur kita nggak menjamin lho kita bakalan mempunyai cara pandang yang dewasa. Kadang kita memang merasa udah dewasa dan mengaku-ngaku kalo kita udah dewasa. Tapi dalam beberapa hal kita mungkin masih berpikiran layaknya anak kecil yang lagi mempertahankan milik kita dengan semua keegoisan yang kita punya. Bener nggak? Hayoo ngakuuu... Hehe. Kayak kata Jacob di New Moon (hehe, nggak papa kan saya copas kata-kata dia?), umur itu cuma gabungan dari angka. Nggak berarti apa-apa. Yah mungkin bagi sebagian orang umur itu mengkhawatirkan. Karena semakin bertambah umur, semakin kita jadi cepet tua kan? 

Tapi kalo menurut saya, yang penting adalah bagaimana cara berpikir dan cara pandang kita dalam menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Disitulah kedewasaan kita terlihat. Dan umur nggak berpengaruh besar. Mungkin bagi orang yang bener-bener memanfaatkan pengalamannya untuk pelajaran, kedewasaan bisa bertambah. Tapi banyak juga orang yang berumur lebih tua belum tentu lebih dewasa dan orang yang lebih muda pun belum tentu childish. So, nggak bisa kan menjudge kelakuan orang cuma dari umurnya? Umur itu ukurannya aja. Tapi seberapa pasnya ukuran itu, tergantung kita mengaturnya. Menjadi dewasa itu mutlak tapi bersikap dan berperilaku dewasa itu yang merupakan pilihan kita.



Bertambahnya kedewasaan kita adalah proses hidup kita. Proses bagaimana kita menghadapi masalah dan menyelesaikannya dengan solusi terbaik. Bagaimana kita menyikapi segala sesuatu yang ada disekitar kita. Dan disitulah kedewasaan kita akan terlihat. Peran lingkungan keluarga dan pergaulan juga ngaruh banget sama kedewasaan kita. Bagaimana orangtua kita mendidik kita supaya menjadi seseorang yang bisa dewasa dalam menjalani hidup, bagaimana teman-teman kita bisa memperngaruhi pendapat dan keputusan yang akan kita ambil. Bener nggak? Hehe. 

Jadi, sebenernya kita ini udah dewasa apa belum si? Hayooo, udah apa belum? Kalo kamu belum bisa menilai kedewasaan kamu, coba minta pendapat orang-orang sekitar kamu. Jawabannya pasti lebih akurat. Karena objektif. Kalo kita sendiri yang jawab, pasti kita bakal jawab kalo kita udah dewasa. Dan hasilnya kita nggak bisa koreksi diri, karena penilaiannya subjektif. Hehe. So, yuk tanya? Seberapa dewasakah kamu?


Cheers,

Lina.

Hasil Ngegalau Berjamaah :D


Jadi gini ceritanya, mulai tiga minggu ini tiap hari sabtu or jumat malem saya sama tiga orang temen saya punya acara rutin ngegalau berjamaah yang diawali sama nonton dvd, apapun genre nya. Hehe. Iya, baru akhir-akhir ini aja kita sering ngumpul. Soalnya salah satu dari kita abis ada yang putus cinta, patah hati, galau level akut, broken heart, pokoknya itu ah. Hehe.

Dari cerita-ceritanya di sesi sharing time kita, kebanyakan ngebahas tentang cinta dan kakak adiknya. Mulai dari patah hati, putus cinta, jatuh cinta, sengsara karena cinta, seneng karena cinta, pokoknya intinya cinta deh. Hehe.

Hmm, mulai dari putus cinta deh... Kamu pernah tau rasanya putus cinta? Saya sih belum. Hehe. Kalo kamu tau, pasti kamu bisa rasain perasaan salah satu temen saya ini. :) apalagi kalo pacarannya udah lama dan putus karena orang ketiga. How hurt it was... Pertama tau, pasti sakit banget tuh hati. Sampe semua sumpah serapah disebutin, diucap, disumpahin :). Tapi kalo dia inget gimana masa-masa sulit mereka, yang udah mereka lewatin ditambah kenangan-kenangan indah, dia ngerasa susaaaaaaaaah banget buat ngelepasin pacarnya itu. Dia nangis berhari-hari (owh, lebay? sorry. Hehe). Sampe pada akhirnya, dia mutusin untuk terima permintaan balikan pacarnya itu. Tapi, lagi-lagi semua kesempatan yang dikasih dia, disalahgunain dan kesalahan yang sama terulang lagi.

So, dari masalah dia saya dapet pelajaran berdasarkan sudut pandang saya aja lho ya, saya nggak tau deh kalo pendapat kamu... Hehe.


Pacaran lama itu nggak ngejamin kita bisa melangkah ke arah yang lebih serius. Karena ada saatnya kita bisa jenuh dengan pasangan kita dan kalo terkena hasutan setan sih, bisa aja kita malah lirik-lirik, flirting-flirting atau bahkan berani main api sama lawan jenis. Dan pas kita tau kalo salah satu dari kita (baik kita maupun pasangan kita) udah menyalahi komitmen, pasti kita ngerasa kalo semua yang beberapa tahun ini kita jalanin bareng dia sia-sia aja. Rasanya pasti sakit banget ya? Iya kan? Iya dong? Hehe. 

Well, ada dua pilihan yang bisa kita ambil: TAKE IT or LEAVE IT. Eniweei namanya kesempatan kedua untuk memperbaiki semuanya selalu ada. Dengan catatan kalo dia nggak akan mengulangi kesalahannya kan. Nah kalo udah kita kasih kesempatan tapi dia tetep mengulangi kesalahannya, namanya apa? Kalo kasusnya udah kaya gitu, pilihan yang cuma bisa diambil ya "LEAVE IT". Kesempatan kedua memang ada, tapi yang namanya kesempatan ketiga, keempat, kelima dan seterusnya itu nggak ada kan? Disini deh kita harus berani ngambil keputusan. Kadang kita ngerasa, 'keenakan selingkuhannya dong? bisa menang? sedangkan gue, yang udah jalan lama sama dia jadi sia-sia gini aja?' atau 'gimana dong? gue masih sayang banget sama dia, dan pasti bakalan susah banget buat ngelupainnya'. 

Girls, jangan sia-siain waktu kamu cuma buat mikirin hal-hal itu. Yang paling penting adalah berusaha buat ikhlasin jalan kamu. Jangan pikirin masalah rasa seneng orang lain yang udah bikin rusak hubungan kita sama pasangan kita. Karena kita bakalan capek sendiri dan ngerasa tersiksa sendiri. Nggak mau kan? :). Diluar sana masih banyak pilihan yang bisa kita dapetin. Hehe. Bersyukurlah kalo kita udah tau kelakuannya dari sekarang, sebelum semuanya terlambat. Hidup ini emang pilihan kan? Dan buat pilihan itu jadi sesimple mungkin. Tuhan menunjukkan semua ini pasti dengan maksud tertentu, agar kamu bisa dapet yang lebih baik lagi. Kalo kata Last Child sih namanya 'satu langkah dewasakan diri'  hehe. 


Walaupun keliatannya sulit buat dijalani, tapi waktu bakalan bantu kita buat ngelewatinnya. Jangan lupa, karena kita masih punya banyak teman yang support kita. Mending cari kesibukan lain yang bisa bantu kita buat ngelupain dia. Yaah, sambil cari-cari lagi deh. Sambil menyelam minum air kan? Hehe. Dunia ini kalo kata temen saya si bule itu,  hidup itu colorfull karena rasa. Dan segimana colorfullnya hidup kamu, tergantung kamu ngewarnaiinya. Jadi pasti ada banyak pilihan kan diluar sana selain dia yang udah bikin dunia kamu jungkir balik nggak karuan? Hehe.


Jadi, daripada pusing-pusing mikirin dia, mending kamu fokus sama hal lain yang lebih penting. Salah satunya ya cita-cita kamu, hobi kamu, atau bahkan usaha kamu buat ngebahagiain orang tua kamu. Hidup ini banyak pilihan kan? Dan semua itu balik lagi ke kamu. Melupakan memang sulit. Tapi selama kita bisa berdamai dengan keadaan, rasanya semua itu bisa kita lewatin. Ya gag? :)


Prinsiiip?


About Me Myspace Comments
Prinsip hidup...
Hmmm, sering banget saya denger kalo setiap orang punya prinsip hidupnya masing-masing. Yah pastinya sesuai dengan karakter kita, yang kita yakini bakalan sesuai sama prinsip yang kita junjung tinggi itu. Prinsip pada dasarnya kayak quote yang bener-bener kita pegang teguh apapun yang terjadi. Iyaa, apapun yang terjadi kita harus tetap pada prinsip kita kan? Karena prinsip itu semacam tolak ukur sejauh mana kita punya pendirian untuk menjalani hidup kita...hehe. Bener apa nggak?

About Me Myspace Comments

Kalo prinsip saya, hidup itu sederhana. Mungkin sederhananya adalah "Hidup itu nggak usah maksa". Jika apa yang kita inginkan sangat jauh dari jangkauan kita, maka terimalah kalo itu memang sulit untuk kita raih. Tapi bukan berarti kita minim berusaha. Contohlah gengsi, gaya hidup, pergaulan, atau bahkan mungkin adat keluarga? Dengan gengsi tinggi hingga selangit, kita cuma bakalan capek menjalani hidup ini...percaya deh. Karena kita sibuk memikirkan pendapat orang lain. Apa yang ada dalam pikiran orang lain yang akan menilai kita baik atau buruk menurut saya nggak begitu penting. Yang lebih penting adalah bagaimana cara kita untuk tetap menjadi orang baik. Am I right? :D

About Me Myspace Comments
Life is so simple. Tinggal gimana kita menjalaninya. Terkadang memang hidup nggak menyisakan banyak pilihan dan bisa jadi bahkan bisa membuat kita melanggar prinsip hidup kita. Yah mungkin buat sebagian orang, prinsip diletakkan diatas segala-galanya. Tapi jangan salah, kalo kita tetap keras pada prinsip kita sedangkan keadaan nggak mendukung, maka semuanya akan jadi kacau. Kalo keadaan sebaliknya, maka pertahankalah prinsip itu dengan benar, tanpa ada rasa egois.

So, gimana dengan prinsip hidup kamu?? :)

Maaf...


Kata 'Maaf' adalah suatu kata yang mudah diucapkan tapi sulit untuk diungkapkan.

Sorry Myspace Comments
 Bicara tentang maaf adalah bicara tentang kebesaran hati dan keikhlasan untuk merelakan semua yang sudah terjadi. Tidak mudah melupakan apa yang telah orang lain lakukan kepada kita jika bentuknya adalah menyakitkan hati. Soalnya biasanya apapun hal negatif yang menimpa diri kita karena kesalahan orang lain pasti akan membekas dalam di ingatan kita.

Memaafkan pada akhirnya akan menjadi sulit karena kita belum dapat mengikhlaskan perbuatan orang yang telah menyakiti kita. Memaafkan adalah hal yang sulit jika kita tidak mau membuka hati kita, tidak mau berlapang dada, dan tidak mau menerima alasan apapun untuk memperbaiki keadaan. Menjadi seorang yang berjiwa satria juga bukan hal mudah, karena kita benar-benar harus memaafkan dan melupakan segala kesalahan orang lain yang telah menyakiti kita.

Sorry Myspace Comments


Dan butuh keberanian yang besar untuk mengakui semua kesalahan kita dan mengucapkan satu kata keramat untuk memperbaiki keadaan...yaitu "MAAF". Saya akui terkadang benar-benar sulit untuk mengucapkan walaupun dalam hati ingin sekali dengan mudahnya untuk mengucapkan maaf. Terkadang kita harus mengumpulkan keberanian terlebih dahulu bahkan sampai mengais-ngaisnya sekalipun. Karena apa? Karena ego kita terlalu besar untuk mau mengalah dan mengakui kesalahan.

Sorry Myspace CommentsSo, untuk memaafkan dan meminta maaf adalah dua hal  yang sama sulitnya jika kita nggak mau berusaha untuk lebih menerima keadaan dan mencoba ikhlas serta berani jujur akan kesalahan yang telah kita perbuat. Jadi, yuk kita belajar untuk bisa memaafkan dengan tulus dan meminta maaf dengan berani dengan konsekuensi nggak akan melakukan kesalahan dan kekhilafan yang sama. Hehe.

:)

BestFriend...




Friends Myspace Comments
MyNiceProfile.com

Jika ku terlelap nanti,,
maka bangunkan aku dalam diam,,
jika ku tersesat nanti,,
maka terangi aku dengan lentera hatimu,,
jika ku lelah dalam luruhan waktu nanti,,
maka berikan aku asa mu..
jika ku terikat sepi,,
maka bantu aku mendalami arti,
,karena apa yang kau beri,,
adalah energi yang memacu nafasku,,
dalam sejarah kehidupan yang kita bagi.................
Friends Myspace Comments
MyNiceProfile.com

What A Friend Are For


What A Friend Are For??

Pertanyaan simple yang udah pasti semua orang bisa jawab.
Teman adalah orang-orang yang mengenal kita. Orang-orang yang bisa kita mintai bantuan saat kita sulit. Terus apa bedanya dengan Best Friend alias Sahabat?
Sahabat adalah orang yang sangat mengerti kita, orang yang sangat dekat dengan kita setelah keluarga tentunya. Orang yang bisa kita ajak berbagi baik sulit maupun senang, catet : bukan hanya masa senang aja dia ada disamping kita. Sahabat adalah orang yang mengajarkan kita arti bersahabat.


Bersahabat itu menyenangkan...menjadi sahabat seseorang adalah suatu tantangan. Tantangan bagaimana dan sedalam apa kita bisa memahami sahabat kita. Bukannya tau segala sesuatunya yang menyangkut mereka. Karena memahami itu sulit. Mungkin kita pernah melihat sahabat kita melakukan dan membuat keputusan yang bertolak belakang dengan hal-hal yang seharusnya. Kita bertanya-tanya, kenapa kamu mengambil keputusan seperti itu? Nah, disitulah peran kita sebagai sahabat. Memahami. Bukan menghakimi, bukan menjudge.
Friends Myspace Comments

MyNiceProfile.com

Selain itu, peran sahabat adalah sebagai penyemangat. Mentransfer pikiran positif kita saat mereka sedang down dan mengubahnya menjadi semangat. Semangat agar mereka tidak terpuruk saat menemui kegagalan, saat mengalami kesedihan. Menunjukan arah saat mereka kehilangan arah, dan saling memberikan arti saat hidup ini terlalu rumit untuk kita hadapi sendirian. Menggapai tangan mereka saat mereka membutuhkan bantuan kita, dan mengingatkan mereka saat mereka berjalan disisi yang salah.

Tapi, sahabat juga bisa menjadi musuh saat kita dan dia berlawanan arah tanpa ada satupun yang mau mengalah. Karena saat rasa egois itu lebih besar dari memahami, maka disitulah titik kelemahan kita. Semua yang sudah susah payah kita bangun dengan sahabat kita, bisa hancur dalam sekejap. Mimpi-mimpi kita, cita-cita kita, masa depan kita. Semua bisa jadi boomerang dalam sekali jentik jari. 


Friends Myspace Comments

MyNiceProfile.com
Ya, itulah guna sahabat dan persahabatan...So, jaga sahabatmu dan persahabatnmu dengan dia. Karena lebih sulit mencari sahabat - orang yang mengerti dan memahami kita -, daripada mencari musuh.